Latest News

quinta-feira, 29 de outubro de 2009

DOWNLOAD LAGU KOMEDI KARO


Lagu-Lagu Berikut Merupakan Beberapa lagu yg terdapat Pada Album Lawak Karo yang sudah beberapa Album Mereka keluarkan.
Nampaknya setelah tidak muncul lagi dalam Drama Lawak Karo, Cot Dogol dan Kawan-Kawan beralih Melawak dengan lagu.
Adapun beberapa lagu tersebut lagu POP KARO yang sudah ada jadinya, namun Lirik lagunya diubah menjadi lebih "Kocak".
Ada jg beberapa lagu baru yang sebelumnya memang belum ada.
Berikut Lagu-Lagu Komedi Karo yg Kami Sediakan dan Dapat Anda Download disini.
DOWNLOAD HERE

4 x i Buali
Ermang-Mang
Kentang
Akap Telap
La Lako-Lako
Ngepas
Solder
Ayak-Ayak Biang
Anggap Bupati
Bekas Tukur Mami
Tading-Tadingen
Tokeh Gundur
Sok Keren
Gado-Gado
Kopi Susu
Tading-Tadingen
Kawan-Kawan

domingo, 18 de outubro de 2009

Cerita Guru Pertawar Reme

Guru Pertawar Reme adalah seorang dukun terkenal di kawasan Tanah Karo. Dia mampu mengobati berbagai penyakit termasuk penyakit reme (cacar) yang mengerikan itu. Pada suatu ketika penyakit berkecamuk di daerah Alas (Aceh). Guru Pertawar Reme berangkat ke sana untuk mengobati penyakit tersebut. Berbulan-bulan lamanya dia di daerah itu dan telah banyak uang diperolehnya sebagai hasil dari pengobatannya.

Namun pada suatu hari datang seseorang laki-laki dari Tanah Karo memberitahukan kepadanya bahwa anaknya dalam keadaan sakit keras. Guru Pertawar Reme kurang peduli dan karena merasa bahwa dia memiliki ilmu yang begitu hebat, maka dia berkata : �Tak usah sangsi, asalkan masih ada tulangnya sebesar sisir, dia masih dapat ku sembuhkan.� Si pembawa beritapun pulanglah dengan hati yang kesal.

Setelah lebih kurang 6 bulan berada di daerah Alas, Guru Pertawar Reme pulang ke kampungnya. Namun setelah dia samapi dirumahnya dia tidak menemukan anaknya lagi. Kepadanya dibertahu orang bahwa ketiga anaknya telah meninggal dunia dan telah dikuburkan di kaki Gunung Sibayak.

Guru Pertawar Reme bersama beberapa orang kawanannya pergi ke tempat itu. Kuburan ketiga putrinya itu digalinya dan kerangkanya dikeluarkan. Mulailah Guru Pertawar Reme mengucapkan mantra dan menggunakan semua ilmunya. Namun sia-sia belaka, anaknya tidak dapat muncul, hanya tulang �belulang yang dihadapinya, dia sangat sedih dicobanya lagi, tetapi tetap tidak berhasil. Akhirnya terdengar suara : �Sudahlah, tidak ada gunanya lagi kami diobati, rupanya nasib kami hanya begini. Kami telah menjadi penunggu dan kramat gunung ini.� Setelah itu hilanglah tulang-tulang terbeut menjelma menjadi batu. Ketiga putrinya itu dikenal dengan nama Beru Tandang Kumerlang, Beru Batu Ernala, dan Beru Baru Erlunglung.

Perjuangan Garamata


Peranan Kiras Bangun/Garamata di Tengah Masyarakat Karo

Kiras Bangun lahir di Batukarang sekitar tahun 1852. penampilannya sederhana, berwibawa dengan gaya dan tutur bahasa yang simpatik. Masyarakat menamakan beliau Garamata yang bermakna �Mata Merah�. Masa mudanya ia sering pergi dari satu kampung ke kampung lain dalam rangkaian kunjungan kekeluargaan untuk terwujudnya ikatan kekerabatan warga Merga Silima serta terpeliharanya norma-norma adat budaya Karo dengan baik.

Pemerintahan yang ada pada masa itu disebut pemerintahan Urung dan Kampung yang berdiri sendiri/otonomi. Jalannya roda pemerintahan dititikberatkan pada norma-norma adat. Tidak jarang pula terjadi sengketa antar Urung dan antar Kampung dengan motif berbagai macam persoalan.

Pihak-pihak yang bertikai, acap kali mengundang Garamata turut memecahkan persoalan. Dengan sikap jujur, berani dan bertanggung jawab Garamata bertindak tegas tetapi arif dan bijaksana, berlandaskan semboyan �Rakut Sitelu� (Kalimbubu, Sembuyak dan Anakberu) yang sudah membudaya dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam bertindak beliau selalu berpegang teguh pada prinsip membenarkan yang benar, tidak berpihak, menyebabkan berbagai sengketa dapat diredakan secara damai yang memuaskan semua pihak.

Simpati masyarakat tidak terbatas dikawasan Tanaha Karo saja, melainkan meluas sampai ke daerah tetangga seperti: Tanah Pinem Dairi, Singkil Aceh Selatan, Alas Gayo Aceh Tenggara, Langkat dan Deli Serdang. Hubungan dengan daerah�daerah tersebut terpelihara serasi, terlebih-lebih kegigihan perlawanan rakyat Aceh Selatan dan Aceh Tenggara terhadap penjajah Belanda, dikagumi dan dipantau secara berlanjut.

Latar Belakang Ekspansi Belanda ke Tanah Karo
Pada tahun 1870, Belanda telah menduduki Sumatera Timur yaitu di Langkat dan sekitar Binjai membuka perkebunan tembakau dan karet. Belanda ingin memperluas usaha perkebunan ke Tanah Karo dengan alasan tanah di sekitar Binjai telah habis ditanami.

Tanah Karo telah diketahui Belanda karena kerbau sebagai penarik kereta keperluan perkebunan diperoleh dari Tanah Karo. Disamping itu Binjai pada waktu itu telah menjadi kota yang didiami tuan-tuan kebun Belanda dimana banyak didatangi orang-orang Karo dari Karo Tinggi dan ada diantaranya yang bekerja sebagai pekerja kebun maupun mandor.

Kepopuleran Kiras Banguna/Garamata telah diketahui oleh Belanda dari penduduk Langkat dan lebih jelas lagi dari Nimbang Bangun yang masih ada ikatan keluarga dengannya. Untuk itu timbul keinginan Belanda menjalin persahabatan dengan Garamata agar dibenarkan memasuki Tanah Karo guna membuka usaha perkebunan. Persetujuan Garamata atas kedatangan Belanda akan diberi imbalan uang, pangkat dan senjata.

Tawaran Belanda demikian mengandung maksud-maksud tersembunyi yang sukar ditebak apalagi Tanah Karo tidaklah cukup luas untuk jadi perkebunan.

Timbulnya Permusuhan dengan Belanda
Utusan Belanda Nimbang Bangun telah bolak-balik dari Binjai ke Tanah Karo namun keinginan Belanda memasuki Tanah Karo tetap ditolak. Keputusan ini diambil setelah dilakukan musyawarah dengan raja-raja Tokoh Karo sebagai berikut:

1. Keinginan Belanda untuk bersahabat dengan rakyat Karo dapat diterima asal saling menghargai dan menghormati.

2. Keinginan Belanda untuk memasuki Tanah Karo ditolak.

3. Belanda tidak perlu campur dalam soal pemerintahan di Tanah Karo sebab rakyat Karo selama ini sudah dapat mengatur diri sendiri menurut peradatannya sendiri.

Keinginan Belanda masuk Tanah Karo diwujudkan pada tahun 1902, dengan mengirim Guillaume bersama sejumlah serdadu Belanda sebagai pengawalnya ke Tanah Karo setelah sebelumnya mendapat izin dari salah seorang Kepala Urung lain.

Garamata memberikan beberapa kali peringatan untuk meninggalkan Tanah Karo tetapi Guillaume tidak mau berangkat. Kemudian Garamata bekerja sama dengan beberapa Urung berhasil mengusir Guillaume, setelah 3 bulan bermukim di Kabanjahe.

Sejak pengusiran itu timbullah puncak permusuhan dengan Belanda.

Menggalang Kekuatan
Perkembangan situasi yang sudah menegang disampaikan kepada tokoh-tokoh Aceh Tenggara dan Aceh Selatan sebagai daerah tetangga yang sehaluan. Kemudian Garamata menugaskan beberapa orang untuk mengetahui informasi tentang keinginan Belanda ke Tanah Karo dengan dalih membuka perkebunan, yang merupakan tindakan memaksakan kehendaknya. Dari tokoh-tokoh Aceh Tenggara dan Aceh Selatan ini diperoleh jawaban akan membantu Garamata.

Situasi yang berkembang di Tanah Karo sudah semakin memanas semenjak Guillaume dan sejumlah pengawalnya bersenjata lengkap menduduki Kabanjahe. Garamata dan pengikutnya berupaya untuk menghimpun segenap kekuatan. Pertemuan Urung/Rapat pimpinan merupakan satu-satunya sarana yang paling mudah untuk menyampaikan berbagai macam situasi kepada segenap tokoh Urung/Pasukan Urung serta melaksanakan rencana-rencana.

Melalui pertemuan Urung, Garamata dalam pengarahannya membentuk pasukan Urung dan mengadakan benteng pertahanan di tiap-tiap Urung. Persenjataan pasukan Urung terdiri dari pedang, parang, tombak, dan senapan (dalam jumlah terbatas) yang tersedia di Urung masing-masing. Dengan demikian upaya menghimpun kekuatan, mengobarkan semangat perlawanan gigih dan bersatu sembari kewaspadaan tidak dilengahkan merupakan tekad Garamata dan pengikut-pengikutnya yang setia.

Kenyataan membuktikan bahwa pertemuan Urung di Tiga Jeraya mampu mengerahkan ribuan orang pria dan wanita mengangkat �Sumpah setia melawan Belanda� yang pengucapannya dilakukan secara serempak yang menggemuruh.

Pertemuan Urung dilakukan sebanyak 6 kali dan yang terbesar pertemuan Jeraya Surbakti.


Intervensi Belanda di Seberaya Membangkitkan Kemarahan Garamata
Pada tahun 1904 serdadu ekspedisi Belanda datang dari Aceh melalui Gayo Alas dan Dairi menuju Medan. Dalam perjalanannya ke Medan melalui Tanah Karo, pasukan tersebut memasuki kampung Seberaya dimana saat itu terjadi perang saudara. Dalam perjalanan pasukan Belanda mampir di kampung Sukajulu terjadi pertempuran dengan pasukan Simbisa Urung dan pasukan Urung tewas 20 orang.

Perisitiwa berdarah di beberapa tempat merupakan petunjuk bagi tokoh Karo bahwa Belanda telah mulai menginjak-injak kedaulatan rakyat Karo. Kecurigaan Garamata demikian terbukti bahwa maksud kedatangan Belanda ke Tanah Karo adalah menjajah seperti di Langkat. Garamata memastikan bahwa perang pasti terjadi dan karena itu menugaskan beberapa orang ke Alas dan Gayo memperoleh bantuan sebagaimana disepakati setahun lalu.

quarta-feira, 7 de outubro de 2009

Diperkirakan Tahun 2016 Gempa di Tanah Karo

Belajar dari Gempa San Fransisco dan Si Cuan China, IAGI Sumut Perkirakan: Tahun 2016 Gempa Berkekuatan di Atas 7 SR Akan Mengguncang Tanah Karo

Medan, (Analisa)
Ketua Dewan Pakar Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumut Ir Jonathan Tarigan memprediksi, pada tahun 2016 akan terjadi gempa berkekuatan besar di Tanah Karo yang merupakan periode pengulangan (Reccurence Period) gempa yang terjadi pada tahun 1935,

atau yang lebih dikenal dengan gempa Linor Batuka-rang yang berkekuatan 7,2 Skala Richter (SR). Hal itu ditegaskan Jonathan Tarigan kepada Analisa, Senin (5/10) setelah menganalisa se-jumlah data dan fakta yang ada, serta sejumlah penelitian yang dilakukan oleh pakar geologi, bahwa periode pengulangan gempa untuk didarat akan terjadi dalam rentan waktu antara 70 sampai 80 tahun dan untuk di laut akan terjadi pe-ngulangan 100 hingga 200 ta-hun.

Berkaitan dengan hal itu kata Jonathan, bila kita berpe-doman pada analisa dan pene-litian yang dilakukan oleh pa-kar geologi, maka peristiwa gempa Tanah Karo yang terjadi pada tahun 1936, akan terulang kembali pada tahun 2016. Se-bagai contoh, gempa yang ter-jadi di San Fransisco pada tahun 1906 berkekuatan 8 SR teru-lang kembali pada tahun 1989, demikian juga halnya gempa yang terjadi di Si Cuan China pada tahun 1938 dengan ke-kuatan 7,9 SR yang menewas-kan 80 ribu orang, terulang kembali pada tahun 2008. Dari kedua kedua peristiwa gempa ini, fakta menyebutkan telah terjadi pengulangan gempa da-lam rentan waktu antara 70 hingga 80 tahun.

Dalam kesempatan itu, Jo-nathan Tarigan didampingi Ketua IAGI Sumut Ir.Gagarin Sembiring dan dua pengurus IAGI lainnya Ir Edi Maulana Barus dan N Sitepu menyebut-kan, prediksi bakal terjadinya gempa di Tanah Karo yang ber-kekuatan di atas 7 SR ini, juga dilatarbelakangi letak geografis Tanah Karo yang berada di dua patahan gempa yakni patahan Renun dan Patahan Bahorok.

"Menurut peta rawan gempa yang kami miliki, gempa ber-kekuatan 7,5 SR yang me-ng-guncang Sumatera Barat, juga berada sejajar dengan dua pa-tahan patahan Renun dan Baho-rok yang saat ini sedang me-ngancam Tanah Karo", tutur Jonathan Tarigan yang lebih akrab disapa Jo.

Jonathan mengakui, predik-si para pakar bisa saja meleset dari perkiraan, karena mereka juga manusia bukan Tuhan. Namun berdasarkan pengala-man dan fakta yang ada, pre-diksi tersebut juga ada yang mendekati kebenaran. Seperti halnya gempa yang melanda San Fransisco Amereika Serikat dan di Si Cuan China, kata Jo.

Apalagi dari penyusuran yang dilakukan para ahli geo-logi, bebatuan yang ada didara-tan Tanah Karo sangat rapuh, dan mudah terjadi peng-hancuran bila sedikit saja ter-jadi gerakan. Yang kita khawa-tirkan kata Jonathan, gempa yang terjadi di Sumbar, akan mempengaruhi letak tanah dan bebatuan di Tanah Karo, karena kedua daerah ini berada sejaja-ran dengan daerah patahan yang berpotensi terjadinya gempa.

Pada prinsipnya kata Jo-nathan, prediksi IAGI ini bukan untuk menaku-nakuti masyara-kat, tetapi sebagai sinyal agar masyarakar waspada terhadap kemungkinan terjadinya gem-pa bumi, sehingga korban jiwa yang diakibatkannya dapat ditekan sekecil mungkin.

Berkaitan dengan hal itu Ketua IAGI Sumut Gagarin Sembiring juga menuturkan, sinyal bahwa Sumut, khusus-nya Tanah Karo berada dalam wilayah yang berpotensi terja-dinya gempa, hendaknya disi-kapi secara cepat dan tepat oleh Pemerintah Provinsi maupun kabupaten\kota, dalam upaya mengantisipasi secara dini ter-hadap bahaya gempa bumi dengan mengambil langkah-langkah preventif.

"Secara keilmuan, apa yang dikemukakan IAGI menyang-kut prediksi bahwa daratan Sumatera berada dalam potensi rawan gempa, termasuk bebe-rapa daerah di Sumut, itu bisa dipertanggung jawabkan, ka-rena kita memiliki data yang valid untuk itu. Jadi dalam hal ini kita bukan asal bicara", tegas Gagarin Sembiring.

DOWNLOAD LAGU-LAGU POP KARO SEPUASNYA

DOWNLOAD LAGU-LAGU POP  KARO SEPUASNYA.


Jhon Pradep Tarigan - Bintang Filmna
Jhon Pradep Tarigan - La Terampuni
Jhon Pradep Tarigan - Mecek Pusuh
Jhon Pradep Tarigan - Riba-Iba
Jhon Pradep Tarigan - Ngulihi Ate Ngena
Harto Tarigan - Adi Pertedeh Ula Pernembeh
Harto Tarigan - Aku Enggo Biasa
Harto Tarigan - Ancur-Ancuren
Harto Tarigan - Beras ras Betah
Harto Tarigan - Bogor Jakarta
Harto Tarigan - Bohan Rires
Harto Tarigan - Cinta Terlarang
Harto Tarigan - Erberu Sunda
Harto Tarigan - Gendang Guro-Guro Aron
Harto Tarigan - Sakit Jantung
Harto Tarigan - Terpan Buah Terlarang
Harto Tarigan - Terbuang
Harto Tarigan - Medan-Jakarta-Bandung
Eddy Tarigan - Terdaram-Daram
Eddy Tarigan - Kampil Persentabin
Eddy Tarigan - Gadis Manis
Jovri Tarigan - Perik Sidua-Dua
Sastrawan Tarigan - A .C .C.
Luther Tarigan - Kampil Kuhi Belona
Sastrawan Tarigan - Beras Piher
Luther Tarigan - Ula Salahi Sila Ersalah
Sastrawan Tarigan - PSST
Magdalena br Barus - Paksa Musim
Erna br Ginting - Pedah Man Ate Ngena
Erwina br Bangun - Latertahan Gaya Ndu
Feber Magdalena br Ginting - Mesikel
Iren Bretty br Sembiring - Ndarami Asam Geluh
Netty Vera br Bangun - Bagi Redan Buruk
Netty Vera br Bangun - Pesta Bunga
Sry Malem br Bangun - Jangan Ada Dusta Diantara Kita
Agustina br Sembiring & Tommy Tarigan - Nangka Nguda
Anita br Sembiring - Nurung Mate Bergehen
Anita br Sembiring - Tersempul Nakan Mbergeh
Asmahera br Sinulingga - Tawar Banger
Asmahera br Sinulingga - Tegun Lolo
Antha Prima Ginting - Habis Tempat
Antha Prima Ginting - Tubis Pegaga
Antha Prima Ginting - Pantar Siliah
Antha Prima Ginting - Ugalah Kam e
Egi Suranta Ginting - Jumpa Tempat Biasa
Bayu II
Datuk Muda Barus - Mistik Tenda Biru
Eddy Tarigan - Terdaram-Daram
Eddy Tarigan - Kampil Persentabin
Erwina br Bangun - Teman Ngeluh
Harto Tarigan - Gendang Guro-Guro Aron
Asmahera br Sinulingga - Simpang Tiga Binanga
Antha Prima Ginting - Tubis Pegaga
Antha Prima Ginting - Bukit Lawang Serko Tendi
Antha Prima Ginting - Tugu Monas
Charles S - Bulan Simacem-Macem
Prasanta Ginting - Anak Terminal
Hormat Barus - Pergeluh Kaciwer
John Lewi Keliat - Mbeihang
Charles S - Tangis Anak Rantau
Hormat Barus - Bagi Beringin
Antha Prima Ginting - Minak Air Mata Duyung
Antha Prima Ginting - Habis Tempat
Usman Ginting - Lalit si Serta
Antha Prima Ginting - Teroma
Antha Prima Ginting - Padan
Juliana br Tarigan - Melebesa
ERKATA BEDIL
Nia br Tarigan - Yare-Yare
Bahagia Tarigan - Melumang la Erturang
Berita Tarigan - Aku la Percaya
Berita Tarigan - Simeteh Ngangkasa
Ratna br Sembiring - Bagi si Jablay
Sry Malem br Bangun - 5 Sada Kuta
Ferly Sitepu - Bibi Tua
Amirudin Surbakti - Tuan Takur
Ananias br Sembiring - Tertima-tima
Ananias br Sembiring - Jumpa Sekolah
Ayat Depari - Main Mata
Ayat Depari - Tenah Sope Berkat
Marlena br Ginting - Bahasa Cinta
Anita br Sembiring - Baju Mbiring
Ropo Sembiring - Bapa Kekelengen
Erna br Ginting - Bereng-Bereng
Usman Ginting - Sirang Gundari
Nataloma Bangun - Sora Tedehku
Antha Prima Ginting - Cinta Nokia
Antha Prima Ginting - Borobudur
Antha Prima Ginting - Kena la Seh
JEfry br Tarigan - Cinta Tertunda
Egi Suranta Ginting - Labo Aku Milihi
Egi Suranta Ginting - Siangkan
Tesalonika & Efry & Susi - Cinta Buta
Jhon Pradep Tarigan - Bintang Filmna
Tesalonika br Barus - Saingen Berat

Source : silima-merga.blog

Recent Post